PASAMAN BARAT | Hujan deras yang mengguyur wilayah Pasaman Barat sejak Rabu (26/11) siang kembali menyebabkan Sungai Batang Pasaman meluap. Air deras menutupi jalan nasional di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, hingga arus lalu lintas terputus total. Puluhan kendaraan roda dua dan empat terjebak, sementara warga yang tinggal di tepian sungai menunggu air surut dengan cemas.
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menginstruksikan seluruh personel Polres untuk segera turun ke lokasi terdampak. Arahan ini ditindaklanjuti langsung oleh Kabag Ops Kompol Muzhendra, yang memimpin pengaturan personel di titik-titik kritis. Mereka bertugas membantu evakuasi warga, menertibkan arus lalu lintas, serta memastikan distribusi bantuan logistik berjalan lancar.
“Air naik cukup cepat, menutupi seluruh badan jalan. Sesuai arahan Kapolres, personel Polres Pasaman Barat sudah kami sebar di semua titik terdampak untuk membantu warga dan mengatur kendaraan agar tetap aman,” ujar Kompol Muzhendra saat memantau lokasi banjir.
Di tengah derasnya air, warga tampak panik. Siti Nurhayati (42), seorang ibu rumah tangga, menuturkan, “Anak-anak ketakutan. Air sudah setinggi pinggang. Polisi datang membantu membawa logistik dan memberi arahan agar tetap aman.”
Seorang pengendara motor, Riko (27), terpaksa menepi saat air tiba-tiba menutup jalan. “Saya harus menunggu di pinggir jalan bersama puluhan pengendara lain. Personel Polres datang menenangkan kami dan memastikan tidak ada yang mengambil risiko,” katanya.
Jalan nasional di Aia Gadang menjadi akses utama masyarakat menuju pusat Kabupaten Pasaman Barat. Dengan terputusnya jalan, transportasi dan komunikasi warga terganggu. Antrean panjang kendaraan terlihat dari kedua arah, menambah ketegangan.
Kabag Ops Kompol Muzhendra menekankan pentingnya kewaspadaan warga. “Keselamatan menjadi prioritas. Jangan menyeberangi genangan air yang tinggi dan deras,” tegasnya sambil memastikan seluruh personel Polres berada di posisi masing-masing.
Personel Polres Pasaman Barat terlihat sigap mengevakuasi warga terdampak, membantu memindahkan barang rumah tangga, dan mendirikan posko bantuan sementara di tepi jalan untuk distribusi logistik. Kehadiran mereka memberikan rasa aman bagi warga yang terjebak banjir.
Bupati Pasaman Barat, Yulianto, sempat terjebak di seberang jembatan saat kembali dari kunjungan ke Ranah Batahan dan Ujung Gading Lembah Melintang. Ia menunggu air surut sebelum bisa menyeberang, menggambarkan derasnya luapan sungai dan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat sehari-hari.
Data BPBD menunjukkan dari 11 kecamatan, 10 kecamatan terdampak banjir dan longsor. Pemkab Pasaman Barat menetapkan status tanggap darurat bencana selama satu pekan, sementara Polres Pasaman Barat terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan cepat sampai ke warga.
Selain evakuasi, personel Polres Pasaman Barat memantau arus lalu lintas dan memberikan imbauan kepada pengendara agar tidak menyeberangi genangan air. Aksi ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan warga.
Seorang pedagang sayur, Rahmat (35), bercerita, “Dagangan saya hampir hanyut, tapi polisi dan relawan membantu menyelamatkannya. Tanpa mereka, saya tidak tahu harus bagaimana.” Kisah ini menggambarkan peran vital Kapolres AKBP Agung Tribawanto dan Kabag Ops Kompol Muzhendra melalui personel Polres dalam menjaga harta benda warga.
Kabag Ops Kompol Muzhendra memastikan koordinasi tetap berjalan lancar. Setiap perkembangan lapangan dilaporkan secara rutin ke pos komando Kapolres, sehingga penanganan bencana tetap terpusat dan efektif.
Situasi banjir menjadi pengingat bagi masyarakat Pasaman Barat untuk selalu waspada. Polres Pasaman Barat, di bawah arahan Kapolres AKBP Agung Tribawanto dan Kabag Ops Kompol Muzhendra, terbukti menjadi garda terdepan dalam membantu warga yang terjebak bencana. Warga berharap, setelah air surut, akses jalan segera pulih agar kehidupan sehari-hari kembali normal.
Catatan Redaksi:
Polres Pasaman Barat, di bawah arahan Kapolres AKBP Agung Tribawanto dan Kabag Ops Kompol Muzhendra, memimpin upaya evakuasi, pengamanan, dan distribusi bantuan di lokasi banjir. Kehadiran personel di lapangan memastikan warga terdampak menerima bantuan cepat dan aman.
TIM RMO
